![]() |
Foto: Gubernur Kalteng berfoto bersama mahasiswa UPR angkatan I yang akan mengikuti KKN Tahun 2025. |
PALANGKA RAYA, Hatantiringnews.com — Ketua DPD I Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kalimantan Tengah, Padliansyah, mendorong mahasiswa dan pemuda untuk mengambil peran aktif dalam mengawal pembangunan daerah.
Hal ini disampaikannya sebagai bentuk apresiasi terhadap kehadiran Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, dalam kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) Angkatan I Tahun 2025.
Menurut Padliansyah, perhatian langsung kepala daerah terhadap mahasiswa merupakan momentum penting bagi kalangan muda untuk lebih terlibat dalam pembangunan, khususnya melalui pendekatan berbasis masyarakat seperti KKN.
“Kehadiran Gubernur saat pembekalan menunjukkan bahwa mahasiswa punya posisi penting sebagai bagian dari solusi. Sudah waktunya kita, generasi muda, tidak hanya jadi objek pembangunan, tapi juga subjek yang aktif mendorong perubahan,” ujar Padliansyah, Minggu (6/7/2025).
Ia menambahkan, sebanyak 2.325 mahasiswa yang mengikuti KKN tahun ini merupakan potensi besar untuk membawa semangat transformasi ke berbagai daerah.
Apalagi dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa juga menerima dukungan logistik berupa bantuan uang dan paket sembako sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap kegiatan pendidikan berbasis pengabdian.
Padliansyah menilai, berbagai program pendidikan yang telah dijalankan oleh Pemprov Kalteng seperti pelatihan Guru Huma Betang dan program kuliah gratis bukan hanya sekadar program populis, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas SDM Kalimantan Tengah.
“Ini langkah konkret dan kami sebagai organisasi kepemudaan tentu berkepentingan untuk terus mengawal agar implementasinya berjalan tepat sasaran,” tegasnya.
![]() |
Ia juga mengajak mahasiswa untuk tidak hanya memaknai KKN sebagai kewajiban akademik, tetapi juga sebagai kesempatan membuktikan kontribusi mereka terhadap masyarakat.
“Mahasiswa punya ruang untuk menyampaikan ide, menawarkan solusi, dan jadi mitra kritis bagi pemerintah. Kami harap pengalaman ini akan memperkuat karakter kepemimpinan sosial mereka,” tutupnya. (red)