![]() |
Foto: Suasana pembukaan sosialisasi penyusunan RUPM 2025 - 2045 Provinsi Kalteng. |
Kegiatan ini juga dirangkai dengan agenda Capacity Building Promosi Penanaman Modal Tahun 2025 yang bertujuan meningkatkan kesiapan sumber daya manusia di bidang penanaman modal dalam menghadapi tantangan global dan nasional.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng, Sutoyo, menuturkan bahwa RUPM bukan sekadar dokumen teknis, melainkan panduan strategis yang akan menjadi acuan semua pihak dalam mendorong iklim investasi yang produktif dan berkelanjutan.
"RUPM akan menjadi rujukan bersama bagi pemerintah, pelaku usaha, dan calon investor dalam membaca arah dan peluang investasi daerah. Penyusunannya harus sejalan dengan Asta Cita Presiden dan visi Gubernur Kalteng," kata Sutoyo.
Ia menegaskan bahwa pendekatan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab harus menjadi fondasi utama dalam rencana investasi 20 tahun ke depan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara sektor publik dan swasta agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.
Sementara itu, capacity building difokuskan pada peningkatan kemampuan aparatur dalam menyusun materi promosi investasi yang profesional dan menarik, terutama dalam upaya menjangkau investor nasional dan asing.
![]() |
Foto: Kepala DPMPTSP Provinsi Kalteng, Sutoyo. |
Dalam arahannya, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung, menekankan bahwa investasi harus mampu menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang adil, bukan semata meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja.
Ia menggarisbawahi pentingnya menjadikan investasi sebagai bagian dari strategi pembangunan yang inklusif, serta mendorong hilirisasi potensi lokal dengan pendekatan ekonomi hijau dan biru.
"Pemanfaatan sumber daya alam harus diarahkan pada penciptaan nilai tambah di daerah, agar masyarakat lokal, khususnya masyarakat Dayak, bisa mendapatkan manfaat langsung dari pembangunan," ucap Leonard.
Menurutnya, pencapaian investasi Kalteng tahun 2024 yang mencapai Rp. 21,52 triliun—melampaui target nasional Rp18,86 triliun—merupakan bukti bahwa Kalteng memiliki daya tarik tersendiri. Namun, tantangan tahun 2025 kian berat dengan target investasi yang ditingkatkan menjadi Rp. 25,93 triliun.
Leonard menekankan pentingnya pengemasan potensi daerah secara komunikatif dan menarik agar mampu bersaing dalam peta investasi nasional dan global.
"Tak cukup dengan potensi, yang lebih penting adalah bagaimana kita membangun citra daerah yang ramah investasi dan siap bersaing," tambahnya.
Dalam penutup sambutannya, Leonard menyampaikan tiga hal penting yang harus menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan penanaman modal:
Pertama, memperkuat kolaborasi lintas sektor demi menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kedua, menjadi penghubung yang mampu menyelaraskan kepentingan masyarakat dan investor.
Ketiga, membangun citra positif Kalimantan Tengah melalui proses penyusunan RUPM yang partisipatif serta promosi yang terencana dan berkelanjutan.
Melalui semangat Manggatang Utus, Kalimantan Tengah bersiap menatap masa depan sebagai provinsi yang tangguh, sejahtera, dan kompetitif dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. (red)